“ahh benar-benar tak ada yang cocok!” aku hampir menyerah
untuk memilih pakaian apa yang akan aku kenakan nanti malam, ini adalah acara
kecil-kecilan mungkin yang datangpun tak akan lebih dari 20 orang, karna memang
sebenarnya ini hanyalah reuni untuk murid-murid yang aktif di sekolahku dulu.
Dulu aku adalah salah satu ketua ekskul, selain itu aku adalah salah satu
pengurus osis, memang aku sengaja untuk mengaktifkan diri di SMA ku waktu itu.
Sebenarnya aku sudah tau dari seminggu yang lalu masalah reuni
SMA kecil-kecilan untuk nanti malam ini. Namun karna bulan ini kantorku
benar-benar mengharuskanku sibuk,jadi aku sama sekali tak memiliki banyak waktu
untuk persiapan,bahkan aku tak tahu akan menggunakan pakaian seperti apa. Untungnya
hari sabtu ini aku pulang tak terlalu sore, masih ada beberapa jam lagi untuk
bersiap. Aku benar-benar bingung harus menggunakan pakaian yang mana, aku mengobrak-abrik
seluruh isi lemari, aku sempat berlenggak-lenggok mencoba beberapa pakaian di
depan sebuah cermin yang menempel pada lemari pakaianku, namun aku sempat
terkejut ketika aku menemukan seragam SMAku dulu, seragam yang telah penuh
dengan tanda tangan teman-teman ku dulu ketika acara kelulusan, seragam yang
benar-benar memiliki kenangan, kenangan bersama orang itu. Eh, mungkinkah kita
akan bertemu dalam acara nanti malam ?
***
Hari ini adalah hari pertamaku duduk di bangku kelas 3 SMA,
aku berfikir aku akan benar-benar sibuk belajar untuk mendapat nilai terbaik
pada ujian nanti, dan akupun sempat berfikir mungkin kesibukanku nanti akan
membuat aku lupa pada orang itu, pada Bara, orang yang aku cinta. Namun ternyata
aku salah, bahkan kesibukanlah yang membuatku lebih mencintai sosok Bara.
Aku dan Bara memiliki kelas yang bersebelahan, awalnya kami
tak saling kenal walaupun sebenarnya kami sudah 2 tahun satu sekolah. Aku pada
Bara adalah cinta pada pandangan pertama, dia adalah pemain futsal di sekolah
ku, dia duduk paling belakang dekat jendela kelasnya, dia sangat menyukai
coklat,dia menyukai kacang-kacangan, dan dia, dia adalah perokok. Aku begitu
banyak tahu tentang Bara, bukahkah memang seperti itu ? kita akan selalu tahu
tentang orang yang kita cinta itu, bukan ? kita bahkan akan selalu berkorban
demi orang itu juga, seperti aku, aku rela menghirup asap rokok, demi bisa
dekat dengan Bara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar