Apakah begitu indah sebuah perbedaan untuk orang sepertiku ? (1/2)

Begitu banyak untaian kata manis untuk menggambarkan ke indahan cinta, begitupun untuk sebuah "perbedaan".

Ketika sebuah cinta indah karena adanya perbedaan.

Perbedaan dalam cinta mampu 

membuat kisah menjadi lebih berwarna. 

Ataupun yang sering kita dengar. Bahwa,

Cinta memanglah buta!

Cinta tak pernah memandang bulu!

Begitukah ? 

Awalnya aku begitu percaya dengan kata-kata manis yang mampu memotivasi ku, namun semua itu aku rasa telah berubah menjadi kata-kata pahit.

Mungkin, seseorang yang menciptakan kata-kata itu, tak tau sebenarnya perbedaan sangatlah tak indah !

Apakah itu buta, ketika aku seorang pedagang kripik singkong jatuh cinta pada anak seorang pejabat tinggi negara ?

bukankah sebenarnya itu tak tahu diri ?

oh, mungkin sekarang aku mengerti

Bahwa kata-kata yang terukir manis, kata-kata yang melambangkan indahnya perbedaan dalam cinta, ataupun ketika mereka mengatakan cinta itu buta, semua itu hanyalah mampu di rasakan oleh seseorang yang sempurna.

Aku, seorang pedagang kripik singkong benar-benar sama sekali tak buta untuk mampu jatuh cinta pada seorang anak pejabat tinggi negara.

Dia,seorang anak pejabat tinggi negara benar-benar harus buta untuk mampu jatuh cinta pada seorang pedagang keripik singkong seperti ku.

Itu benar-benar perbedaan yang menurutku sangatlah pahit. Bahkan ketika sebuah puisi cinta yang begitu manispun ternyata diciptakan hanya untuk di rasakan oleh orang yang sempurna.

Begitu sengsarakah orang sepertiku ?

Aku memanglah egois. Aku memanglah hanya memikirkan diriku sendiri. namun, itu adalah rasa kekecewaanku. Mengapa keindahan perbedaan untuk sebuah cinta dalam sebuah puisi begitu sangat berbeda dengan apa yang aku rasakan ?

Ketika aku datang dengan membawa grobak kripik singkong,

dan ketika laki-laki yang aku tak tau siapa pun, datang dengan membawa mobil mewah untuk menemui perempuan itu, perempuan yang sama denganku.

Indahkah itu ?

Bukankah itu sebuah perbedaan ?