Rabu, 17 April 2013

Aku menyesal, sungguh!

Aku tidak benci untuk perubahan yang timbul dari dirimu saat ini. Kamu mampu menentukan jalan hidupmu sendiri. Aku tak memiliki hak sedikitpun untuk mengatur jalan hidupmu. Namun, jika perubahan itu adalah kamu tak lagi mencintaiku, apa aku berhak untuk menyalahkan perubahan itu ? aku sangat, aku sangatlah egois.

satu bulan, dua bulan, tiga bulan, aku bahagia kala itu, karena kita sedang begitu dekat. Kita bersama setiap hari, di tempat yang sama, di waktu yang sama. Aku yakin kau memiliki perasaan padaku. Tapi, kali itu aku sedang begitu patah hati karena seseorang, jadi aku tak terlalu menanggapimu. Aku selalu menyebut nama orang yang telah membuatku patah hati itu di depan semua orang bahkan di depanmu. Aku jadi penasaran bagaimana perasaanmu ketika itu ? Sepertinya kaupun begitu tak suka dengan orang yang telah membuatku patah hati itu, buktinya kau selalu mengejek orang itu dengan bahasamu. Sungguh perasaanku tak karuan. Di sisi lain aku tak suka, karena kamu telah mengejek orang yang aku suka walaupun telah menyakiti hatiku, namun di sisi lain aku suka, karena mungkin itu adalah bentuk kecemburuanmu pada orang itu.

Aku masih ingat, aku sempat mengelus wajahmu karena kamu sedang menggodaku. Aku masih ingat, kamu benar-benar cemas dan begitu perhatian ketika aku sedang sakit, walaupun kamu tak terlalu memperlihatkan jika kau cemas, namun aku tahu. Aku masih ingat, aku benar-benar ingin menjadi orang yang menaiki sepeda motormu, sungguh aku berdusta ketika aku mengatakan jika aku ingin menaiki sepeda motor yang lebih bagus dari motormu, itu aku lakukan karena aku tak tahu harus bagaimana menyembunyikan tingkahku yang begitu ingin bersamamu. Aku masih ingat, kamu lah penyelamat ketika kecelakaan motor yang di kendarai oleh teman kita, mungkin itu adalah takdir Tuhan agar kamu tahu aku tak nyaman dengan yang lain.

Kurang lebih tiga bulan kita dekat, namun bukanlah sepasang kekasih. Namun, kedekatan kita sepertinya banyak yang tak setuju. Mereka mengatakan jika banyak hal yang membuat aku akan ilfeel jika aku bersamamu. Harus aku akui itu memang benar, namun aku benar-benar mencintaimu makanya aku bertahan.

Kedekatan kita berakhir dalam sekejap. Perpisahan yang membuat kedekatan kita berakhir. Kita memang masih dapat bertemu di hari, dan waktu yang sama, namun di tempat yang lebih jauh. Sebenarnya aku sempat begitu terpukul karena mendapat kabar bahwa kau telah beberapa kali menjalin kasih dengan yang lain. Namun apa daya aku tak berhak berbuat apa-apa, dan hanya penyesalanlah yang aku rasa.

Mengapa dahulu ketika kita sedang dekat, aku tak menanggapimu. Aku malah tetap saja mengharapkan orang yang jelas-jelas telah menyakitiku. Andai saja aku dapat melihat kedepan mungkin kita akan bersama, namun kenyataan aku tak melakukan itu, hingga akhirnya kamu pun pergi untuk memilih yang lain.

Aku menyesal, sungguh. Namun, aku masih tetap berharap kita akan seperti dahulu ketika kita sedang bersama, walaupun aku tahu kamu telah berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar